Blog / InfoKafe / Ayo Lestarikan Budaya Indonesia! 5 Seni Tradisional Banyumas yang Unik dan Menarik

Ayo Lestarikan Budaya Indonesia! 5 Seni Tradisional Banyumas yang Unik dan Menarik

Dibuat oleh: Admin Viat 14 June 2024, 06:39

Ayo Lestarikan Budaya Indonesia! 5 Seni Tradisional Banyumas yang Unik dan Menarik

Indonesia memiliki warisan seni tradisional yang mempesona dan bernilai tinggi. Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas dan keunikan dalam seni tradisionalnya, yang menjadi cerminan dari sejarah dan kehidupan masyarakatnya. 


Banyumas, salah satu kota di Jawa Tengah, menyimpan kekayaan seni tradisional yang unik dan menarik. Yuk, jelajahi keindahan seni tradisional yang menghiasi kehidupan masyarakat Banyumas selama berabad-abad.

Seni tradisional Banyumasan

1. Ebeg

Ebeg adalah salah satu tarian rakyat yang khas dari Banyumas, Jawa Tengah, yang unik dan menarik. Salah satu karakteristik utama dari ebeg adalah penari yang melakukan aksi-aksi menakjubkan, seperti memakan kaca, bunga, mengupas kelapa dengan gigi, dan bahkan memakan bara api. 


Pertunjukan ebeg biasanya dilakukan di tempat yang luas seperti halaman, lapangan, atau area terbuka lainnya yang memungkinkan gerakan yang leluasa. Selain gerakan spektakuler dari penarinya, ebeg juga ditandai dengan penggunaan atribut khas seperti mahkota dan diiringi lagu-lagu Banyumasan.

2. Lengger Calung

Selanjutnya ada Lengger Calung, salah satu bentuk tarian tradisional dari daerah Banyumas yang diringi musik gamelan bambu. Tarian ini menggabungkan unsur-unsur dari tari bedhaya serimpi, tari golek, dan tradisi musik Banyumasan. 


Gerakan dalam Lengger Calung terlihat lincah dan energik. Pertunjukan Lengger Calung sering kali diselingi dengan interaksi antara para penari dan pemain musik, menciptakan suasana yang hidup dan interaktif. 


Lagu-lagu yang dinyanyikan berupa pantun yang mengandung sindiran jenaka, yang disertai dengan dendang tarian yang mengikuti irama musik. Lengger Calung bukan hanya sekadar tarian hiburan, tetapi juga merupakan bagian dari warisan budaya Banyumas yang harus dijaga.

3. Gending Banyumasan

Pernah mendengar Gending Banyumasan? Seni ini mengiringi berbagai pertunjukan tradisional seperti Begalan, Ebeg, Ujungan, Wayang Kulit, dan berbagai tarian khas Banyumasan. Musik gending Banyumasan dapat dimainkan dengan menggunakan gamelan atau calung, dengan irama gendang yang sering kali mengikuti laras pelog dan Slendro.


Bahasa yang digunakan dalam Lagu-lagu gending Banyumasan cenderung mengikuti dialek Banyumasan, dengan syair-syair yang berbentuk parikan yang penuh sindiran jenaka. Musiknya kadang mirip dengan irama Sunda, namun tetap mempertahankan identitasnya sendiri. 

4. Begalan

Begalan merupakan bagian penting dari upacara pernikahan adat di Banyumas, Jawa Tengah. Tradisi ini khusus dilakukan dalam situasi yang dianggap tabu, yaitu ketika pasangan yang akan menikah terdiri dari anak bungsu dan anak sulung, terutama jika status ini terletak di pihak perempuan.


 Nama "Begalan" sendiri berasal dari kata "begal" yang artinya perampasan, yang dalam konteks ini merujuk pada adegan di mana seorang menggambarkan peristiwa perampokan barang-barang kebutuhan hidup di tengah jalan. 


Dalam pertunjukan Begalan, iring-iringan musik gendhing Banyumasan menemani adegan tersebut, sementara para pemain melakukan dialog yang penuh dengan humor, sindiran, dan nasihat.

5. Dagelan Banyumas

Terakhir ada dagelan Banyumas yang merupakan bagian dari seni komedi tradisional yang khas dengan penggunaan dialek dan gaya khas Banyumasan. Berbeda dengan bentuk dagelan lainnya, dagelan Banyumas sering kali diintegrasikan dalam berbagai pertunjukan seni lainnya. 


Kesenian ini tidak hanya mempersembahkan humor untuk menghibur, tetapi juga mempertahankan identitas budaya daerah dengan cara yang khas. Dagelan Banyumas berkembang sejak tahun 1938, menjadi awal munculnya kelompok-kelompok lawak lokal di berbagai penjuru daerah Banyumas. 


Dengan keberagaman seni tradisionalnya yang unik dan menarik, Banyumas bukan hanya sebuah destinasi wisata, tetapi juga sebuah kekayaan budaya lokal yang patut dilestarikan. Mari dukung dan apresiasi keberlanjutan seni tradisional ini, agar warisan ini tetap menginspirasi generasi mendatang.